Permintaan pasar nasional dan internasional terhadap jagung manis cenderung meningkat, seiring dengan munculnya negara yang senantiasa membutuhkan dalam jumlah besar. Potensi tanaman jagung manis tiap hektarnya yang masih rendah sedang permintaan pasar terus meningkat, sehingga berbudidaya jagung manis merupakan hal yang tepat dan mempunyai peluang pasar yang sangat bagus. Untuk itu dalam proses budidaya jagung manis peranan Hormon Organik dan Pupuk Organik Cair juga menentukan hasil produksi jagung manis. Dengan menggunakan Hormon Organik dan Pupuk Organik Cair NASA ini dapat memberikan hasil produksi yang lebih baik daripada hanya menggunakan pupuk kimia yang biasa diberikan oleh petani.
Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan November 2005, tempat pelaksanaannya di lahan Politeknik Negeri Jember dengan ketinggian 89 m dpl. Metode pelaksanaan PUM ini dengan melakukan budidaya jagung manis pada dua petak perlakuan masing-masing seluas 200 m 2. Luas pertama dilakukan tanpa menggunakan Hormon Organik dan Pupuk Organik Cair NASA dan luasan yang lain dengan menggunakan Hormon Organik dan Pupuk Organik Cair NASA. Pengujian Statistik dilakukan dengan menggunakan uji T (T test). Pengujian pengamatan yang digunakan adalah tinggi tanaman tiap seminggu sekali dimulai dari 14 HST (Hari Setelah Tanam) dan diakhiri pada minggu ke 6 setelah tanam, yaitu pertumbuhan generatif tanaman, berat tongkol per sampel tanaman, dan berat tongkol per petak.
Dari hasil uji T, T hitung menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman dan pada berat tongkol pertanaman. Untuk analisa usaha taninya yang menggunakan Hormonik dan POC NASA lebih menguntungkan, karena dari segi produksinya lebih tinggi dibandingkan tanpa menggunakan Hormonik dan POC NASA.
Langganan:
Postingan (Atom)